Kamis, 19 April 2012 - 3 komentar

Teknik pengumpulan data, jenis data,dan jenis variabel


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

   TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara  sbb :

1.     Teknik observasi
Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Pengamatat disebut observer yang diamati disebut observe.
Kriteria pengamatan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian adalah sbb :
a. Pengamatan termasuk kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data yang direncanakan.
b.     Pengamatan dilakukan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.
c.      Pengamatan dilakukan dengan pencatatan yang cermat.
d.     Pengamatan mengumpulkan data yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Macam-macam teknik observasi meliputi hal-hal berikut :
a.      Teknik observasi partisipasi
Bila observer terlibat di dalamnya bersama dengan observe untuk beberapa waktu.
b.     Teknik observasi nonpartisipasi.
Bila observer tidak terlibat di dalamnya.
c.      Teknik pengamatan berstruktur.
Bila observer sudah mengetahui aspek/gejala yang akan diamati.
d.     Teknik pengamatan tidak berstruktur.
Bila observer belum mengetahui aspek/gejala yang akan diamati,tetapi hanya mencatat gejala yang terjadi pada objek yang diamati.
Kebaikan teknik observasi adalah :
a.      Murah dan mudah dilaksanakan.
b.     Dapat dilakukan secara serempak dengan observer lebih dari satu.
c.      Observer yang sibuk biasanya tidak keberatan untuk diamati.
Kelemahan teknik observasi  adalah :
a.      Banyak peristiwa psikis yang tidak dapat diamati, misalnya cinta, simpatik, harapan,dll.
b.     Observee dapat sengaja memberikan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya.
c.      Observasi banyak dipengaruhi oleh factor-faktor yang tidak dapat diamati.
2.     Teknik wawancara / interview
Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada responden. Orang yang mewawancarai disebut interviewe r dan orang yang diwawancarai disebut interviewee .
Perbedaan wawancara dengan percakapan sehari-hari,yaitu :
a.      Biasanya antara pewawancara dengan yang diwawancarai belum salaing mengenal.
b.     Pewawancara adalah pihak yang selalu mengajukan pertanyaan.
c.      Urutan yang ditanyakan sudah ditentukan.
Sikap pewawancara adalah sbb :
a.      Netral.
b.     Adil.
c.      Ramah.
d.     Hindari ketegangan.
Pedoman wawancara meliputi hal-hal berikut :
a.      Berstruktur                       : pedoman wawancara disusun secara terinci.
b.     Tidak berstruktur  : pedoman wawancara hanya memuat garis besar.
Langkah-langkah pelaksanaan wawancara meliputi hal-hal sbb :
a.      Membuat pedoman wawancara.
b.     Menetapkan sampel bila memakai sampel.
c.      Latihan wawancara.
d.     Mulai wawancara yang sebenarnya.

     Kebaikan teknik wawancara adalah sbb :
     a.      Dapat mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
     b.     Hasil kesimpulan lebih teliti.
     c.      Bila daftar pertanyaan uniform (seragam) dapat dilakukan oleh petugas.
     Kelemahan teknik wawancara adalah sbb:
     a.      Mudah terpengaruh oleh situasi sekitar.
     b.     Kurang efisiensi waktu, biaya, dan tenaga.
     c.      Pelaksanaannya kaku.

3.     Teknik angket ( kuesioner )
Teknik angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.
Jenis – jenis angket menurut cara penyampaiannya meliputi hal – hal berikut :
a.      Angket langsung   : informasi tentang dirinya sendiri.
b.     Angket tidak langsung     : informasi tentang orang lain.
Perbedaan wawancara dengan percakapan sehari – hari meliputi hal – hal berikut :
a.      Pertanyaan tertutup          : alternatif jawaban sudah disediakan, responden tinggal memilih.
b.     Pertanyaan terbuka           : alternatif jawaban tidak disediakan, responden bebas memberikan jawaban.
Langkah penyusunan angket meliputi hal – hal berikut :
a.      Menentukan variabel yang akan dipergunakan.
b.     Menentukan variabel yang dibutuhkan setiap variabel.
c.      Menentukan jawaban yang dibutuhkan setiap variable.
d.     Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan.
    Kebaikan teknik angket adalah sebagai berikut :
a.      Efisiensi waktu, biaya, dan tenaga.
b.     Hasil dapat segera diumumkan.
c.      Dapat menjangkau daerah yang luas dan jumlah populasi yang banyak.
    Kelemahan teknik angket adalah sebagai berikut :
a.      Banyak unsur pribadi yang tidak terungkap.
b.     Sulit menyusun item yang tepat.
c.      Jawaban bisa  subjektif. 
4.     Teknik kepustakaan / studi pustaka
Teknik kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melalui telaah/ studi dari berbagai laporan penelitian dan buku literature yang relevan.
Faktor – faktor yang harus diperhatikan meliputi hal – hal berikut :
a.      Diperlukan sebanyak mungkin pustaka yang relevan.
b.     Harus tetap berpegang pada kerangka penelitian.
c.      Diperhatikan keserasian tujuan penelitian dengan pustaka yang digunakan.
d.     Diperlukan sumber pustaka dan penulis pustaka tersebut.
Keuntunganny a yaitu tidak menghabiskan banyak biaya dan waktu.
Kelemahannya yaitu kurangnya tingkat kedalaman masalah yang dianalisis dan kurangnya ketergantungan hasil penelitian terhadap pustaka yang digunakan.
5.     Teknik analisis isi media massa
Teknik analisis isi  media massa adalah teknik pengumpulan data dengan cara menganalisis isi media massa. Media massa dijadikan sumber untuk pengumpulan data, misalnya radio, televisi, Koran, majalah, dan buletin.
Berita yang dapat dijadikan data adalah sbb :
a.      Berita yang objektif / apa adanya.
b.     Tidak memihak sehingga tidak menyesatkan pengumpulan data.
c.      Mengandung wawasan ilmiah.
d.     Beritanya actual.
Cara mengumpulkan data adalah sbb :
a.      Apabila data bersumber dari radio atau televise biasanya direkam dengan kaset, ditulis isi beritanya ditulis kapan berita itu disiarkan, dan ditulis nama sumber berita itu.
b.     Apabila data bersumber dari surat kabar, majalah, dan bulletin dibuat kliping yang lengkap, ditulis nama sumber berita, dan tanggal pemberitaan serta dibuat pengelompokkan kliping sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan.
   Kelebihannya adalah sebagai berikut :
a.      Ruang lingkup luas.
b.     Dapat diperoleh data sebanyak – banyaknya sesuai dengan keinginan.
c.      Tidak hanya memuat data tentang fakta, tetap[I juga opini dan interpretasi.
             Kelemahannya adalah sebagai berikut :
Pengungkapan fakta yang kurang teliti karena singkatnya waktu dan keterbatasan    menyelami peristiwa.

6.     Teknik test
Untuk pengumpulan data dapat juga dengan cara test.
Test adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Ada dua macam test, yaitu :
a.      Test buatan perorangan ( missal buatan guru ) yang belum melalui uji coba berkali – kali sehingga belum teruji kebaikannya.
b.     Test standard yaitu tes yang dibuat oleh para ahli yang telah diujicobakan dan cukup baik,misalnya test IQ.
Pedoman pelaksanaan test meliputi hal – hal sbb :
a.      Harus ada panduan yang jelas tentang cara mengisi test.
b.     Tersedianya waktu yang memadai.
c.      Pada waktu pelaksanaan test situasi lingkungan harus mendukung, tenang, aman, dan terang.
d.     Test diberikan lebih dari satu orang sebagai bahan pembanding.
e.      Mempunyai ijin dari lembaga / instansi tempat pelaksanaan test

- 0 komentar

Definisi Metode Ilmiah

     
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam, para ilmuwan melakukan observasi serta melakukan hipotesis. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Metode ilmiah, didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, diantaranya:
                    Rasional: sesuatu yg masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia
           Empiris: menggunakan cara2  yg dapat diamati oleh panca indera
           Sistematis: menggunakan proses dan langkah2 logis

Sifat metode ilmiah:
   Efisien dalam penggunaan sda
     Terbuka (dapat dipakai siapa saja)
     Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)

Pola pikir metode ilmiah terbagi atas:
     Deduktif, pengambilan dari kasus yg bersifat umum menjadi kasus bersifat khusus   Induktif, pengambilan kasus dari yang bersifat khusus menjadi bersifat umum


Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
1.  Observasi Awal
     2.   Mengidentifikasi Masalah
     3.   Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
     4.   Melakukan Eksperimen
     5.   Menyimpulkan Hasil Eksperimen
     6.   Membuat laporan

Observasi awal:
Setelah topik yang akan diteliti dalam metode ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan metode ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
    Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
    Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.                             

    Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.


Mengidentifikasi masalah:
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
   Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
   Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
   Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

Merumuskan atau menyatakan hipotesis:
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
    Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
    Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

Melakukan Eksperimen:
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
    Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
    Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
    Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
    Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
    Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

Menyimpulkan hasil eksperimen:
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
      Jangan ubah hipotesis
      Jangan abaikan hasil eksperimen
      Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
      Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
      Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.