Selasa, 18 Juni 2013 -
0
komentar
Sebutkan teknik-teknik estimasi pada Proyek Sistem Informasi.
Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :
1. Keputusan Profesional
Keuntungan dari teknik ini adalah cepat, dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini maka estimasinya pasti akan lebih akurat.
2. Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu Anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing – masing tugas harus diselesaikan dan siapa yamg bertanggung jawab atas tugas tersebut.
3. Rumus – rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO. Software ini digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha, jadwal dan jumlah staff.
Sumber : http://arhamulwildan.blogspot.com/2013/06/post-test-sebutkan-teknik-teknik.html
Apakah yang dimaksud dengan 'estimasi'? Carilah satu contoh yang berhubungan dengan estimasi!
Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang
pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda menulis rencana
pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan, karena anda membutuhkan estimasi
untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, anda harus memeriksa
estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.
Contoh estimasi berbasis
LOC :
PL CAD akan menerima data geometri dua dan tiga
demensi dari seorang perekayasa yang akan berinteraksi dan mengontrol sistem
CAD melalui suatu interface pemakai. Kajian spesifikasi sistem menunjukkan
bahwa PL akan mengeksekusi Workstation dan harus berinteraksi dengan berbagai
peripheral grafis komputer spt mouse, digitizer dan printer laser.
Diketahui :
Perhitungan LOC untuk fungsi analisis geometri 3D
(3DGA) :
Optimis : 4600
most likely : 6900
pesimistik : 8600
EV = (4600 + 4*6900 + 8600) / 6
= 6800 LOC
Jumlah tersebut dimasukkan ke dalam tabel, begitu juga
untuk perhitungan yang
lain. Sehingga diperoleh :
Jika :
Produktifitas rata-rata organisasional = 620
LOC/person-month
Upah karyawan = $8.000 per bulan
Biaya per baris kode = $13
Maka : Tingkat produktifitas = jumlah titik
fungsi
jumlah orang-bulan
Jumlah karyawan = 33200 LOC = 53,5 ≈ 54
orang
620
LOC/bln
Estimasi biaya proyek berdasar LOC
= 33.200 LOC * $ 13
= $ 431.600
Estimasi biaya proyek berdasar upah
= 54 orang * $8.000
= $432.000
Sumber : http://kamalrifasya.blogspot.com/2013/06/pre-test-estimasi.html
Sumber : http://kamalrifasya.blogspot.com/2013/06/pre-test-estimasi.html
Apa saja yang perlu di cek pada kegiatan “rencana penerimaan”?
1. Melakukan tes percobaan dimana
sistem yang baru dicoba beberapa hari adapun jika terjadi kesalahan si pembuat
akan memperbaikinya. tidak ada jaminan bahwa kelebihan sistem baru dipakai oleh
user, pada hari pertama yang paling berperan adalah tampilan sistem.
2. Tes satu per satu dimana
melakukan tes pada sistem secara satu ersatu dan jika ada yang error maka
pembuat akan memperbaikio langsung atau jika parah maka tes dapat ditunda.
Rangkaian pengujian inilah yang disebut dengan Rencana Tes Penerimaan
(Acceptance Test Plan / ATP). ATP pembuat dalam memperlihatkan keunggulan
fungsi – fungsi dari sistem yang baru, user pun tidak takut jika terjadi
kesalahan karena segera di perbaiki dan pembuat dapat mengetahui letak error
secara langsung namun kekuranganya adalah pembuat akan banyak menulis untuk
laporan ATP. Dengan adanya tulisan ATP yang dibuat user itu sendiri maka
persentase perimaan sistem baru besar adanya.
3. Memastikan sistem sesuai dengan
perjanjian adalah penting untuk melakukan ini sehingga user tidak
merasa ditipu dan jika belum maka sistem dapat dikembalikan atau malah bisa
mencancel.
4. Menggunakan design, dengan
menggunakan design maka tes dapat dikelompokan sehingga dapat mempermudah
pengetesan itu sendiri. Selain dengan design cara lain pengelompokan adalah
dengan fungsi
5. Menulis percobaan pada
metode satu ini pembuat harus sudah siap dengan membuat sebuah list apa saja
yang akan diujikan nanti kepada user.
6. Daftar rencana tes penerimaan yaitu
dengan cara menggunakan hal seperti
· Hasilkan
Fungsi vs. Tabel Percobaan dan semua FS yang dijanjikan telah dialamatkan.
· Definiskan
percobaan dan kumpulan percobaan.
· Tetapkan
tanggung jawab untuk menulis percobaan.
· Klien
dan Tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perlu,
dan ditandatangani oleh user. Klien mengetahui bahwa keberhasilan penyelesaian
dari percobaan akan mempengaruhi penerimaan sistem.
· Tanggung
jawab untuk percobaan data telah ditetapkan. Data untuk percobaan seharusnya
disediakan oleh tim proyek dan juga user.
7. Kesimpulan untuk rencana tes
penerimaan dimana sebaiknya pembuat sistem baru menganjurkan user
untuk membuat ATP sehingga user dapat merasa mengawasi dan sebagai pembuat
harus dapat membangun sistem dari percobaan.
8. Kesimpulan untuk tahap design, Pada
akhir tahap disain kita menempuh beberapa kejadian penting seperti Dokumen
Spesifikasi Disain memuat disain akhir tingkat atas melalui disain tingkat
menengah, Tanggung jawab ATP disahkan dan dimulaidan Rencana proyek, khususnya
perkiraan perlu ditinjau kembali.
Sumber :
Menurut anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat?
Tujuan dari
penerimaan adalah mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa produk (dalam
hal ini sistem) yang dikirim sesuai dengan yang dijanjikan.
Mendapatkan persetujuan ini dan pembayaran jika itu adalah proyek yang dikontrak mungkin akan sulit, kecuali user yakin bahwa sistem bekerja dengan baik sesuai dengan yang dijanjikan. User mungkin merasa takut pada penerimaan : dia mengambil alih kepemilikan dan tanggung jawab sistem. User mungkin enggan menyerahkan tanda penerimaannya - apa yang terjadi jika sesuatu salah?
Melakukan tes penerimaan pada sistem yang dibuat sangat perlu dan penting agar kita dan user dapat mengetahui apakah sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan user yang sudah disepakati bersama sebelumnya, apakah sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik dan dengan melakukan hal itu kita dapat tanda penerimaan dari user.
Mendapatkan persetujuan ini dan pembayaran jika itu adalah proyek yang dikontrak mungkin akan sulit, kecuali user yakin bahwa sistem bekerja dengan baik sesuai dengan yang dijanjikan. User mungkin merasa takut pada penerimaan : dia mengambil alih kepemilikan dan tanggung jawab sistem. User mungkin enggan menyerahkan tanda penerimaannya - apa yang terjadi jika sesuatu salah?
Melakukan tes penerimaan pada sistem yang dibuat sangat perlu dan penting agar kita dan user dapat mengetahui apakah sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan user yang sudah disepakati bersama sebelumnya, apakah sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik dan dengan melakukan hal itu kita dapat tanda penerimaan dari user.
Sumber:
www.google.com
Selasa, 30 April 2013 -
1 komentar
Sumber-sumber data spasial untuk pengembangan SIG
Sebelum
menjelaskan mengenai sumber data spasial untuk pengembangan sig, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu apa itu data spasial.
Data Spasial
Data spasial adalah data grafis
yang mengidentifikasikan kenampakkan lokasi geografi berupa titik garis, dan
poligon. Data spasial diperoleh dari peta yang disimpan dalam bentuk digital
(numerik).
1. Titik
Sebuah titik
dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah
titik menggambarkan kota jika pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan objek
tertentu yang ebih spesifik dalam wilayah kota, misalnya pasar, jika pada peta
skala besar.
2. Garis
Sebuah garis
juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya.
Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta skala kecil, tetapi
menggambarkan batas wilayah administratif pada peta skala bear.
3. Area
Seperti halnya
titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang berbeda menurut
skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta skala
besar.
Sumber Data
Spasial
Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam
sumber, diantaranya adalah :
- Citra Satelit, data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan bumi. Umumnya diaplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan sumber daya alam di permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit yang sanggup merekam hingga dibawah permukaan bumi), studi perubahan lahan dan lingkungan, dan aplikasi lain yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan bumi. Kelebihan dari teknologi terutama dalam dekade ini adalah dalam kemampuan merakam cakupan wilayah yang luas dan tingkat resolusi dalam merekam obyek yang sangat tinggi. Data yang dihasilkan dari citra satelit kemudian diturunkan menjadi data tematik dan disimpan dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai macam aplikasi. Mengenai spesifikasi detail dari data citra satelit dan teknologi yang digunakan akan dibahas dalam bab tersendiri.
- Peta Analog, sebenarnya jenis data ini merupakan versi awal dari data spasial, dimana yang mebedakannya adalah hanya dalam bentuk penyimpanannya saja. Peta analago merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan perkembanganteknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data.
- Foto Udara (Aerial Photographs), merupakan salah satu sumber data yang banyak digunakan untuk menghasilkan data spasial selain dari citra satelit. Perbedaannya dengan citra satelit adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya. Biasanya foto udara menggunakan pesawat udara. Secara teknis proses pengambilan atau perekaman datanya hampir sama dengan citra satelit. Sebelum berkembangan teknologi kamera digital, kamera yang digunakan adalah menggunakan kamera konvensional menggunakan negatif film, saat ini sudah menggunakan kamera digital, dimana data hasil perekaman dapat langsung disimpan dalam basis data. Sedangkan untuk data lama (format foto film) agar dapat disimpan dalam basis data harus dilakukan conversi dahulu dengan mengunakan scanner, sehingga dihasilkan foto udara dalam format digital. Lebih lanjut mengenai spesifikasi foto udara akan dibahas dalam bab tersendiri.
- Data Tabular, data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dll. Data tabulan ini kemudian di relasikan dengan data spasial untuk menghasilkan tema data tertentu.
- Data Survei (Pengamatan atau pengukuran dilapangan), data ini dihasilkan dari hasil survei atau pengamatan dilapangan. Contohnya adalah pengukuran persil lahan dengan menggunakan metode survei terestris. Sumber : www.google.co.id/
Langganan:
Postingan (Atom)