Kamis, 19 April 2012 - 3 komentar

Teknik pengumpulan data, jenis data,dan jenis variabel


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

   TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara  sbb :

1.     Teknik observasi
Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Pengamatat disebut observer yang diamati disebut observe.
Kriteria pengamatan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian adalah sbb :
a. Pengamatan termasuk kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data yang direncanakan.
b.     Pengamatan dilakukan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.
c.      Pengamatan dilakukan dengan pencatatan yang cermat.
d.     Pengamatan mengumpulkan data yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Macam-macam teknik observasi meliputi hal-hal berikut :
a.      Teknik observasi partisipasi
Bila observer terlibat di dalamnya bersama dengan observe untuk beberapa waktu.
b.     Teknik observasi nonpartisipasi.
Bila observer tidak terlibat di dalamnya.
c.      Teknik pengamatan berstruktur.
Bila observer sudah mengetahui aspek/gejala yang akan diamati.
d.     Teknik pengamatan tidak berstruktur.
Bila observer belum mengetahui aspek/gejala yang akan diamati,tetapi hanya mencatat gejala yang terjadi pada objek yang diamati.
Kebaikan teknik observasi adalah :
a.      Murah dan mudah dilaksanakan.
b.     Dapat dilakukan secara serempak dengan observer lebih dari satu.
c.      Observer yang sibuk biasanya tidak keberatan untuk diamati.
Kelemahan teknik observasi  adalah :
a.      Banyak peristiwa psikis yang tidak dapat diamati, misalnya cinta, simpatik, harapan,dll.
b.     Observee dapat sengaja memberikan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya.
c.      Observasi banyak dipengaruhi oleh factor-faktor yang tidak dapat diamati.
2.     Teknik wawancara / interview
Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada responden. Orang yang mewawancarai disebut interviewe r dan orang yang diwawancarai disebut interviewee .
Perbedaan wawancara dengan percakapan sehari-hari,yaitu :
a.      Biasanya antara pewawancara dengan yang diwawancarai belum salaing mengenal.
b.     Pewawancara adalah pihak yang selalu mengajukan pertanyaan.
c.      Urutan yang ditanyakan sudah ditentukan.
Sikap pewawancara adalah sbb :
a.      Netral.
b.     Adil.
c.      Ramah.
d.     Hindari ketegangan.
Pedoman wawancara meliputi hal-hal berikut :
a.      Berstruktur                       : pedoman wawancara disusun secara terinci.
b.     Tidak berstruktur  : pedoman wawancara hanya memuat garis besar.
Langkah-langkah pelaksanaan wawancara meliputi hal-hal sbb :
a.      Membuat pedoman wawancara.
b.     Menetapkan sampel bila memakai sampel.
c.      Latihan wawancara.
d.     Mulai wawancara yang sebenarnya.

     Kebaikan teknik wawancara adalah sbb :
     a.      Dapat mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
     b.     Hasil kesimpulan lebih teliti.
     c.      Bila daftar pertanyaan uniform (seragam) dapat dilakukan oleh petugas.
     Kelemahan teknik wawancara adalah sbb:
     a.      Mudah terpengaruh oleh situasi sekitar.
     b.     Kurang efisiensi waktu, biaya, dan tenaga.
     c.      Pelaksanaannya kaku.

3.     Teknik angket ( kuesioner )
Teknik angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.
Jenis – jenis angket menurut cara penyampaiannya meliputi hal – hal berikut :
a.      Angket langsung   : informasi tentang dirinya sendiri.
b.     Angket tidak langsung     : informasi tentang orang lain.
Perbedaan wawancara dengan percakapan sehari – hari meliputi hal – hal berikut :
a.      Pertanyaan tertutup          : alternatif jawaban sudah disediakan, responden tinggal memilih.
b.     Pertanyaan terbuka           : alternatif jawaban tidak disediakan, responden bebas memberikan jawaban.
Langkah penyusunan angket meliputi hal – hal berikut :
a.      Menentukan variabel yang akan dipergunakan.
b.     Menentukan variabel yang dibutuhkan setiap variabel.
c.      Menentukan jawaban yang dibutuhkan setiap variable.
d.     Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan.
    Kebaikan teknik angket adalah sebagai berikut :
a.      Efisiensi waktu, biaya, dan tenaga.
b.     Hasil dapat segera diumumkan.
c.      Dapat menjangkau daerah yang luas dan jumlah populasi yang banyak.
    Kelemahan teknik angket adalah sebagai berikut :
a.      Banyak unsur pribadi yang tidak terungkap.
b.     Sulit menyusun item yang tepat.
c.      Jawaban bisa  subjektif. 
4.     Teknik kepustakaan / studi pustaka
Teknik kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melalui telaah/ studi dari berbagai laporan penelitian dan buku literature yang relevan.
Faktor – faktor yang harus diperhatikan meliputi hal – hal berikut :
a.      Diperlukan sebanyak mungkin pustaka yang relevan.
b.     Harus tetap berpegang pada kerangka penelitian.
c.      Diperhatikan keserasian tujuan penelitian dengan pustaka yang digunakan.
d.     Diperlukan sumber pustaka dan penulis pustaka tersebut.
Keuntunganny a yaitu tidak menghabiskan banyak biaya dan waktu.
Kelemahannya yaitu kurangnya tingkat kedalaman masalah yang dianalisis dan kurangnya ketergantungan hasil penelitian terhadap pustaka yang digunakan.
5.     Teknik analisis isi media massa
Teknik analisis isi  media massa adalah teknik pengumpulan data dengan cara menganalisis isi media massa. Media massa dijadikan sumber untuk pengumpulan data, misalnya radio, televisi, Koran, majalah, dan buletin.
Berita yang dapat dijadikan data adalah sbb :
a.      Berita yang objektif / apa adanya.
b.     Tidak memihak sehingga tidak menyesatkan pengumpulan data.
c.      Mengandung wawasan ilmiah.
d.     Beritanya actual.
Cara mengumpulkan data adalah sbb :
a.      Apabila data bersumber dari radio atau televise biasanya direkam dengan kaset, ditulis isi beritanya ditulis kapan berita itu disiarkan, dan ditulis nama sumber berita itu.
b.     Apabila data bersumber dari surat kabar, majalah, dan bulletin dibuat kliping yang lengkap, ditulis nama sumber berita, dan tanggal pemberitaan serta dibuat pengelompokkan kliping sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan.
   Kelebihannya adalah sebagai berikut :
a.      Ruang lingkup luas.
b.     Dapat diperoleh data sebanyak – banyaknya sesuai dengan keinginan.
c.      Tidak hanya memuat data tentang fakta, tetap[I juga opini dan interpretasi.
             Kelemahannya adalah sebagai berikut :
Pengungkapan fakta yang kurang teliti karena singkatnya waktu dan keterbatasan    menyelami peristiwa.

6.     Teknik test
Untuk pengumpulan data dapat juga dengan cara test.
Test adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Ada dua macam test, yaitu :
a.      Test buatan perorangan ( missal buatan guru ) yang belum melalui uji coba berkali – kali sehingga belum teruji kebaikannya.
b.     Test standard yaitu tes yang dibuat oleh para ahli yang telah diujicobakan dan cukup baik,misalnya test IQ.
Pedoman pelaksanaan test meliputi hal – hal sbb :
a.      Harus ada panduan yang jelas tentang cara mengisi test.
b.     Tersedianya waktu yang memadai.
c.      Pada waktu pelaksanaan test situasi lingkungan harus mendukung, tenang, aman, dan terang.
d.     Test diberikan lebih dari satu orang sebagai bahan pembanding.
e.      Mempunyai ijin dari lembaga / instansi tempat pelaksanaan test



Jenis Data
Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian. Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab perta- nyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang   dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan pene- litian berlangsung.

A.     Data Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
  1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.
  2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Pemahaman terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam menentukan teknik serta langkah-langkah pengumpulan data penelitian.

B. Data Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka). Data kuantitatif dapat dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkannya yaitu data diskrit dan data kontinum. Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.

1.      Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

2.       Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
  1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya:
1)      Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20.
2)      Jumlah siswa laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang.
3)      Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.
Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).
  1. Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Contoh data kontinum misalnya:
1)      Tinggi badan Budi adalah 150,5 centimeter.
2)      IQ Budi adalah 120.
3)      Suhu udara di ruang kelas 24o Celcius.
Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat dikelompokan dalam empat jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:
  1. Data nominal atau sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu.  Perbedaan kategori obyek hanya menunjukan perbedaan kualitatif. Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. Logika perbandingan “>” dan “<” tidak dapat digunakan untuk menganalisis data nominal. Operasi matematika seperti penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), atau pembagian (:) juga tidak dapat diterapkan dalam analisis data nominal. Contoh data nominal antara lain:
  • Jenis kelamin yang terdiri dari dua kategori yaitu:
(1)  Laki-laki
(2)  Perempuan
Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk perempuan hanya merupakan simbol yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin. Angka-angka tersebut tidak memiliki makna kuantitatif, artinya angka (2) pada data di atas tidak berarti lebih besar dari angka (1), karena laki-laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan. Terhadap kedua data (angka) tersebut tidak dapat dilakukan operasi matematika (+, -, x, : ). Misalnya (1) = laki-laki, (2) = perempuan, maka (1) + (2) ≠ (3), karena tidak ada kategori (3) yang merupakan hasil penjumlahan (1) dan (2).
  • Status pernikahan yang terdiri dari tiga kategori yaitu: (1) Belum menikah, (2) Menikah, (3) Janda/ Duda. Data tersebut memiliki sifat-sifat yang sama dengan data tentang jenis kelamin.
  1. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, jarak atau rentang antar jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Terhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu  “>” dan “<”. Walaupun data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi matematika ( +, – , x , : ). Contoh jenis data ordinal antara lain:
  • Tingkat pendidikan yang disusun dalam urutan sebagai berikut:
(1)  Taman Kanak-kanak (TK)
(2)  Sekolah Dasar (SD)
(3)  Sekolah Menengah Pertama (SMP)
(4)  Sekolah Menengah Atas (SMA)
(5)  Diploma
(6)  Sarjana
Analisis terhadap urutan data di atas menunjukkan bahwa SD memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan TK dan lebih rendah dibandingkan dengan SMP. Namun demikian, data tersebut tidak dapat dijumlahkan, misalnya SD (2) + SMP (3) ≠ (5) Diploma. Dalam hal ini, operasi  matematika ( + , – , x, : ) tidak berlaku untuk data ordinal.
  • Peringkat (ranking) siswa dalam satu kelas yang menunjukkan urutan prestasi belajar tertinggi sampai terendah. Siswa pada peringkat (1) memiliki prestasi belajar lebih tinggi dari pada siswa peringkat (2).
  1. Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval dapat dilakukan operasi matematika penjumlahan dan pengurangan ( +, – ). Namun demikian masih terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada data interval. Berikut dikemukakan tiga contoh data interval, antara lain:
1)  Hasil pengukuran suhu (temperatur) menggunakan termometer yang dinyatakan dalam ukuran derajat. Rentang temperatur antara 00 Celcius sampai  10 Celcius memiliki jarak yang sama dengan 10 Celcius sampai  20 Celcius. Oleh karena itu berlaku operasi matematik ( +, – ), misalnya 150 Celcius + 150 Celcius = 300 Celcius. Namun demikian tidak dapat dinyatakan bahwa benda yang bersuhu 150 Celcius memiliki ukuran panas separuhnya dari benda yang bersuhu 300 Celcius. Demikian juga, tidak dapat dikatakan bahwa benda dengan suhu 00 Celcius tidak memiliki suhu sama sekali. Angka 00 Celcius memiliki sifat relatif (tidak mutlak). Artinya, jika diukur dengan menggunakan Termometer Fahrenheit diperoleh 00 Celcius = 320 Fahrenheit.

2)  Kecerdasaran intelektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100 sampai  110 memiliki jarak yang sama dengan 110 sampai  120. Namun demikian tidak dapat dinyatakan orang yang memiliki IQ 150 tingkat kecerdasannya 1,5 kali dari urang yang memiliki IQ 100.

3)  Didasari oleh asumsi yang kuat, skor tes prestasi belajar (misalnya IPK mahasiswa dan hasil ujian siswa) dapat dikatakan sebagai data interval.

4)  Dalam banyak kegiatan penelitian, data skor yang diperoleh melalui kuesioner (misalnya skala sikap atau intensitas perilaku) sering dinyatakan sebagai data interval setelah alternatif jawabannya diberi skor yang ekuivalen (setara) dengan skala interval, misalnya:
Skor (5) untuk jawaban “Sangat Setuju”
Skor (4) untuk jawaban “Setuju”
Skor (3) untuk jawaban “Tidak Punya Pendapat”
Skor (2) untuk jawaban “Tidak Setuju”
Skor (1) untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju”
Dalam pengolahannya, skor jawaban kuesioner diasumsikan memiliki sifat-sifat yang sama dengan data interval.
  1. Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik ( + , – , x, : ). Sifat-sifat yang membedakan antara data rasio dengan jenis data lainnya (nominal, ordinal, dan interval) dapat dilihat dengan memperhatikan contoh berikut:
1)      Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data rasio. Benda   yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda yang panjangnya 2 meter sehingga dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1 meter dan 2 meter (sifat data nominal). Ukuran panjang benda dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek (sifat data ordinal). Perbedaan antara benda yang panjangnya 1 meter dengan 2 meter memiliki jarak yang sama dengan perbedaan antara benda yang panjangnya 2 meter dengan 3 (sifat data interval). Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu: (1) Angka 0 meter menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada benda yang diukur; serta (2) Benda yang panjangnya 2 meter, 2 kali lebih panjang dibandingkan dengan benda yang panjangnya 1 meter yang menunjukkan berlakunya semua operasi matematik. Kedua hal tersebut tidak berlaku untuk jenis data nominal, data ordinal, ataupun data interval.

2)      Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram memiliki semua sifat-sifat sebagai data interval. Benda yang beratnya 1 kg. berbeda secara nyata dengan benda yang beratnya 2 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang terringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg. dengan 2 kg memiliki rentang berat yang sama dengan perbedaan antara benda yang beratnya 2 kg. dengan 3 kg. Angka 0 kg. menunjukkan tidak ada benda (berat) yang diukur. Benda yang beratnya 2 kg., 2 kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg..

Pemahaman peneliti terhadap jenis-jenis data penelitian tersebut di atas bermanfaat untuk menentukan teknik analisis data yang akan digunakan. Terdapat sejumlah teknik analisis data yang harus dipilih oleh peneliti berdasarkan jenis datanya. Teknik analisis data kualitatif akan berbeda dengan teknik analisis data kuantitatif. Karena memiliki sifat yang berbeda, maka teknik analisis data nominal akan berbeda dengan teknik analisis data ordinal, data interval, dan data rasio.


Jenis Variabel
Dalam  terminologi   Metodologik,   dikenal   beberapa  macam  variabel 
penelitian.  Berdasarkan  HUBUNGAN ANTARA SATU VARIABLE
DENGAN VARIABLE  YANG LAIN, maka macam – macam  variabel dalam
penelitian dapat dibedakan menjadi : 

Variabel Independen

Variable  ini sering disebut seba gai  Variabel Stimulus, Pred ictor, 
Antecedent, Variabel Pengaruh,  Variabel Perlaku an, Kausa,
Treatment, Ri siko ,  atau Variable Bebas .

Variabel Dependen

Sering disebut sebagai Va riabel  Out Put, Kriteria, Ko nsekuen,
Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel
Tergantung.
Dalam  SEM  (Structural Equation  Modeling) atau Pemodelan
Persamaa n Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai
Variabel Indogen .
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang 
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipeng aruhi oleh variabel
bebas/variabel independent.

Variabel Moderator

Variabel Moderator adalah  variabel yang mempengaruhi (Memperkuat
dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel 
Terikat.
Variabel Moderato r disebut juga  Varia bel Indepe nden Kedua.
Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan  semakin  kuat bila
peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat 
baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik
dalam menciptakan iklim belajar.

Variabel Intervening

Variabel Intervening adalah Variabel yang  secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel
Terikat, tetapi Tidak  Dapat Diam ati dan Diukur.
Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara
Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak
secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulny a Variabel  
Terikat.

Variabel Kontrol

Variabel Kontrol a d alah Variabel ya ng dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hubungan variabel  bebas terhadap variabel terikat
tidak dipengaruhi oleh factor  luar yang tidak diteliti.
Variabel Kontrol sering dipakai oleh  peneliti dalam penelitian yang
bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.

Sumber artikel.



http://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/

Ahmad W. Pratiknya (2007).  Dasar – Dasar Metodologi Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan ,  Jakarta,  Raja Grafindo Persada. 

Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian  suatu Pendekatan
Praktek , Jakarta ,  Rineka Cipt a. 


3 komentar:

Unknown 12 April 2014 pukul 07.14

terimakasih, sangat bermanfaat :)

haloriah 7 Desember 2014 pukul 17.56

kalau data kuantitatif itu bisa di triangulasi gk sih? tolong, komentarnya

Chris 21 Februari 2020 pukul 22.02

https://youtu.be/Ws7nuv4KDF8

Plz subscribe and like 😊
Don forget to coment 😊
Want to add viewrs

Posting Komentar