Produk sekuriti komputer dalam hal ini salah satunya adalah antivirus, merupakan perangkat lunak yang saat ini bisa dikategorikan “wajib” di-install sesudah instalasi sistem operasi, pembaharuan (update) dan driver .
Antivirus sekarang ini sangatlah mudah diperoleh tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Beragam macam versi gratis berlisensi freeware dengan perlindungan yang cukup “mumpuni” telah tersedia. Bisa jadi yang cukup membanggakan adalah dari sekian banyak antivirus gratisan yang beredar di Internet, “terselip” antivirus buatan anak negeri, Ansav.
Selayaknya antivirus lokal lainnya, Ansav memiliki fokus untuk membasmi berbagai jenis virus lokal yang meresahkan.
Satu hal yang unik dari antivirus ini adalah bahwa kode sumbernya terbuka (open source), sehingga dapat dimodifikasi oleh siapapun sebagai sarana pembelajaran, mirip dengan ClamAV. File instalasi tersedia dalam 2 versi, setup (berukuran sekitar 721 KB)* dan portable (berukuran sebesar 849 KB)*. Kecil dalam ukuran dan (harapannya juga) ringan dalam penggunaan sumber daya sistem. Selain untuk Windows, Ansav juga tersedia untuk sistem operasi Linux dengan distro Debian dan turunannya (antara lain Ubuntu)
Pada artikel ini Ansav dicoba lewat sistem operasi Windows Vista.
Instalasi
Proses instalasi melalui file setup didahului oleh sebuah konfirmasi.
Cukup menarik bahwa antivirus ini juga memeriksa integritas file instalasi, mengumpulkan informasi sistem, memeriksa otoritas administrator dan memindai lokasi memori selayaknya antivirus buatan luar negeri.
Antarmuka
Ansav memiliki antarmuka yang sederhana dengan deretan menu di bawah Title Bar dan berjajar di samping kiri. Menu utama Scan menyediakan pilihan pemindaian objek-objek penyimpanan yang dapat dipilih sendiri dan juga pilihan untuk memeriksa sebuah file (scan single file).
Hanya saja fasilitas yang disebut terakhir ini agak bermasalah. Sepertinya Ansav secara default, hendak membuka folder Desktop yang justru memunculkan pesan kesalahan bahwa folder tersebut tidak ditemukan.
Browsing dengan menggunakan Internet Explorer (IE) versi 8 di Vista juga tidak akan dapat dilakukan, karena modul anhk32.dll dari antivirus ini justru menyebabkan IE crash.
Menu Setting menyediakan pengaturan untuk mengganti bahasa pengantar menjadi Bahasa Indonesia atau bahkan bahasa Jawa! Kemampuan dari antivirus ini dapat ditambah melalui menu Plugin, dari sekedar mengubah warna-warna tema (Theme) hingga memisahkan file atau dokumen dari virus yang menginfeksinya (Fixerion)
Proteksi
Ansav Guard yang merupakan proteksi bersifat resident, on-access, akan selalu aktif di system tray. Sayangnya proteksi ini tidak dapat dimatikan, hanya dapat di-pause. Cukup menyusahkan jika terdapat instalasi aplikasi lain yang mensyaratkan proteksi antivirus untuk dimatikan (tidak hanya sekedar dihentikan sementara).
Hal ini juga berdampak kepada proses uninstall Ansav. Folder C:\Program Files\Ansav tidak dapat dihapus berhubung Ansav Guard masih aktif di memori (yang juga tidak dapat dimatikan lewat Task Manager). Penulis bahkan terpaksa menghapus antivirus ini dari partisi Linux.
Pembaharuan
Proses pembaharuan dapat dilakukan secara online maupun offline. Pembaharuan secara online dilakukan lewat klik kanan pada icon Ansav Guard dan memilih Check for update. Meski koneksi internet lancar, proses ini sering gagal. Alternatifnya adalah dengan mengunduh file data (signature) secara langsung, menyimpannya ke folder instalasi Ansav dan melakukan pembaharuan secara offline.
Kesimpulan
Secara keseluruhan antivirus ini memberikan proteksi mendasar yang cukup diperlukan di PC. Jika anda menggunakan Windows Vista mungkin anda perlu menentukan pilihan lain, karena antivirus ini terkesan belum begitu stabil di sistem operasi tersebut. Jika anda adalah pengguna Windows XP atau Ubuntu yang membutuhkan proteksi dasar terhadap virus lokal, maka antivirus ini bisa menjadi pilihan. Akhir kata, lepas dari segala kekurangan dan kelebihannya, inisiatif penciptaan antivirus ini dan tujuan mulia untuk memberantas virus lokal yang kian hari kian menjengkelkan patutlah diacungi jempol.
0 komentar:
Posting Komentar