Selasa, 29 November 2011 - 0 komentar

TULISAN 3
Softskill(Bahasa Indonesia)

MENGELOLA KEUANGAN PRIBADI DENGAN PEMRIOTASAN KEBUTUHAN

Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan berumahtangga. Belum lagi si kecil tak lama kemudian hadir di tengah Anda dan pasangan. Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga?

“Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang,” ungkap Ligwina Hananto, ahli perencanan keuangan dalam sebuah acara Ayahbunda beberapa waktu lalu. Ternyata, dalam kenyataan, seorang ayah yang berpenghasilan ratusan juta rupiah bisa mengalami shock ketika menemukan uangnya tinggal Rp. 500.000,00 sebelum akhir bulan.

Ligwina memberikan beberapa kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:

1.    Pahami portfolio keuangan keluarga Anda. Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.

2.    Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.

3.    Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.

4.    Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.

5.    Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.

6.    Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.

7.    Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.

8.    Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal! 

                 http://sassori-tips-trik.blogspot.com


SISI NEGATIF APABILA KITA SELALU TERGANTUNG PADA INTERNET
Di jaman globalisasi seperti ini hampir semua orang mengenal yang namanya internet. Dari kalangan anak anak sampai yang sudah lanjut usia. Apakah kegunaan internet untuk diri anda? Sudahkah anda memanfaatkan dengan maksimal?

Setiap orang menggunakan internet sesuai daya guna yang mereka inginkan. Ada yang menggunakan internet sebagai sumber pengetahuan, bekerja, chatting, bermain game online, blogging seperti saya.
Di sisi lain ada juga yang menggunakan internet untuk kejahatan, pornografi, dan lain sebagainya.

Sebenarnya dampak yang timbul dari internet bergantung dengan cara kita menyikapi. Jika kita menyikapi secara positiv maka dampak yang timbulpun positiv pula. Contohnya jika kita menggunakan internet untuk bisnis dan promosi barang dagangan, maka dampaknya pun akan positiv. Semua orang bisa mengetahui barang yang kita promosikan, dan jika tertarik mereka akan membelinya. Keuntungan kan yang ditimbulkan. Namun sebaliknya jika kita menyikapi secara negativ maka kita akan merasakan sendiri akibat yang di timbulkan.

Internet juga telah menjadi guru saya. Saya belajar menggunakan search engine jika ingin mempelajari sesuatu. Saya bisa membuat blog pun hanya belajar melalui search engine. Awalnya saya hanya bisa mengambil informasi dari internet. Semakin lama saya menemukan masalah. Saya bertanya siapakah yang menulis informasi yang saya dapat ini? Akhirnya saya mengetahui. Ternyata para blogger yang menulir artikel bermanfaat tersebut. Kemudian saya pelajari terus menerus tentang blogger dengan informasi dari search engine. Kemudian sayapun akhirnya bisa membuat blog dan berbagi informasi dengan anda semua. Walaupun blog saya masih acak acakan yang penting saya sudah bisa posting. Lumayan lah daripada kita kursus membutuhkan biaya ratusan ribu. Dengan belajaq menggunakan search engine kita memdapatkan harga spesial dan relative lebih murah dibandingkan dengan kursus. Ini juga termasuk dampak positiv kan. Sudah terbukti kalau dampak dari internet tergantung dengan cara kita menyikapinya. Tulisan saya diatas sudah bisa di jadikan bukti cara penyikapan terhadap internet untuk mendapat dampak yang kita inginkan. Tentu saja kita semua mengharap dampak positive dari internet. Oleh karena itu mari kita menyikapi internet secara positive dan jangan menyalahgunakan.
Dan adapun dampak internet bagi kita semua.
Situs mesum : tidak sekedar hanya membuka situs mesum yang sangat bisa merusak moral generasi muda (bahkan tua). Pelaku yang tidak bertanggung jawab sangat bisa dan sangat mudah untuk sekaligus menjadi pelakunya, dengan mengunggah atau meng-upload foto atau video mesum melalui internet. Bahkan hal ini menjadi berita hangat yang biasa terdengar, "hei, ada video mesum baru ni" atau hal-hal semacam itu. Juga ketika beberapa waktu lalu, artis Indonesia papan atas yang tersandung kasus video mesum ini sampai memberikan dampak luas di kalangan masyarakat.

Game online, permainan game memang bisa membuat hanyut para penggemarnya. Apalagi game online yang bisa berinteraksi dengan banyak orang dari seluruh belahan dunia. Sangat mengasikkan sekaligus membuat kecanduan, menjadi "lupa daratan tidak ingat lautan", lupa waktu, lupa kesehatan, boros biaya, (terutama bagi pelajar) dan lebih jauhnya lagi, game online bisa menjadi sarana perjudian.

Media sosial atau jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Friendster juga seperti game online. Bisa membuat kecanduan dan lupa, bahkan jejaring sosial Facebook sudah banyak menelan korban kejahatan dengan berbagai cara yang dilakukan pelakunya untuk menjerat korbannya.

Penipuan lewat internet, ini juga yang paling banyak ditanyakan, marak terjadi dan banyak yang menjadi korban. Layanan online bisa menjadi sarana untuk pelaku tindak kejahatan apapun namanya, untuk menjerat sasaran penipuan.

Dan masih ada dampak negatif internet ini. Tetapi, ketika kita hanya berhenti di sini, berpikiran buruk dan negatif tentang internet, kita hanya akan tinggal diam dan tidak pernah beranjak dari tempat, tidak pernah "kemana-mana" dan tidak bisa mengambil manfaat internet dari segi
 

SUMBER: http://blogpemula-prams.blogspot.com/2011/06/di-jaman-globalisasi-seperti-ini-hampir.html


0 komentar:

Posting Komentar